Apakah kamu tahu bahwa memberi nafkah untuk keluarga adalah sedekah?
Nafkah adalah salah satu kewajiban suami terhadap istri dan anak-anaknya. Nafkah ini mencakup kebutuhan pokok, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
Dalam artikel ini, kita akan memberikan beberapa hadits yang membahas tentang nafkah keluarga merupakan sedekah.
Kewajiban Memberi Nafkah
Dalam Islam, nafkah merupakan kewajiban seorang suami sebagai kepala keluarga kepada istri dan anak-anaknya.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 233:
وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ
“… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf …”
Ayat ini pun menegaskan bahwa suami berkewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anaknya dengan cara yang baik.
Dari aspek sosial, nafkah merupakan bentuk tanggung jawab sosial seorang suami kepada keluarganya. Dengan memberikan nafkah, suami menunjukkan bahwa ia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dan menjamin kesejahteraan mereka.
Hadits Memberi Nafkah Keluarga Merupakan Sedekah
Hadits pertama datang dari Abu Mas’ud dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ
“Apabila seseorang memberi nafkah untuk keluarganya dengan niat mengharap pahala maka baginya Sedekah”. (Hadits Riwayat Bukhari No. 53)
Hadits lain datang dari Sa’d bin Abu Waqash bahwasanya dia mengabarkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya, tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap wajah Allah kecuali kamu akan diberi pahala termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut istrimu”. (Hadits Riwayat Bukhari No. 54)
Nafkah juga dapat memberikan dampak positif bagi psikologis istri dan anak-anaknya.
Istri akan merasa dicintai dan dihargai oleh suaminya jika ia merasa terpenuhi kebutuhannya. Anak-anak juga akan merasa aman dan nyaman jika kebutuhan mereka terpenuhi.
Pengertian nafkah menurut para ulama adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh istri dan anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, baik berupa materi maupun non-materi.
Kebutuhan pokok tersebut meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Nafkah juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu nafkah lahir dan nafkah batin.
Nafkah lahir adalah nafkah yang dapat dilihat dan diraba, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Sedangkan nafkah batin adalah nafkah yang tidak dapat dilihat dan diraba, seperti kasih sayang, perhatian, dan bimbingan.
Seorang suami berkewajiban untuk memberikan nafkah lahir dan batin kepada keluarganya.
Nafkah lahir harus diberikan dengan cara yang baik dan halal. Sedangkan nafkah batin harus diberikan dengan penuh kasih sayang dan perhatian.
Kesimpulan
Memberikan nafkah kepada keluarga merupakan kewajiban utama seorang suami yang harus dilakukan secara ikhlas dan penuh perhatian.
Nafkah tidak hanya terbatas pada kebutuhan pokok sehari-hari, tetapi juga mencakup kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan menjaga kelangsungan hidup keluarga.
Dengan memberikan nafkah yang cukup, suami dapat menciptakan keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga, memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemimpin rumah tangga, dan mendapatkan pahala dari Allah SWT karena memberi nafkah kepada keluarga juga merupakan sedekah.
Wallahu a’lam.