Sebagai orang yang beriman, menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur adalah salah satu tujuan dalam kehidupan.
Bersyukur adalah sikap mental yang sangat penting dalam Islam, karena mengajarkan kita untuk menghargai nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, baik yang besar maupun yang kecil.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips tentang bagaimana kita dapat menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dengan mengaplikasikan tips ini, semoga dapat meningkatkan kualitas kehidupan spiritual kita, serta mendapatkan ridha dan berkah dari Allah SWT.
Ini dia tipsnya:
Langkah-langkah untuk Menjadi Hamba Allah yang Pandai Bersyukur
1. Mengetahui hakikat nikmat
Pertama, kamu harus mengetahui hakikat nikmat.
Apa itu nikmat?
Nikmat adalah segala hal yang diberikan oleh Allah SWT kepada makhluk-Nya sebagai bentuk kasih sayang dan karunia-Nya.
Sebagai hamba Allah, kita harus menyadari bahwa setiap nikmat yang kita miliki berasal dari Allah.
Nikmat yang kita dapatkan baik dalam bentuk materi atau non-materi semuanya adalah karunia dari Allah.
Dengan menyadari hakikat nikmat, kita dapat menghargai setiap nikmat yang Allah berikan dan lebih mudah bersyukur.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl : 18:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Berbahagia dengan nikmat yang telah diberikan
Setelah memahami hakikat nikmat, langkah selanjutnya adalah berbahagia dengan nikmat yang telah diberikan.
Bersyukur tidak hanya dilakukan saat menerima nikmat baru atau saat keinginan terpenuhi.
Tetapi, bersyukur juga dilakukan dengan menghargai nikmat yang telah diberikan sebelumnya.
Kita harus selalu merasa bahagia dengan nikmat yang telah Allah berikan, meskipun itu tampak sepele.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Hasyr: 19
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.”
3. Memahami akibat dari kufur nikmat
Kufur nikmat adalah kebalikan dari bersyukur.
Kufur nikmat terjadi saat manusia tidak menghargai nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Hal ini dapat terjadi karena manusia terlalu fokus pada kekurangan dan kesulitan yang dihadapinya sehingga lupa untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.
Memahami akibat dari kufur nikmat adalah langkah penting untuk menghindari perilaku tersebut.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa mengingkari nikmat Allah akan berakibat buruk pada diri kita sendiri.
Kufur nikmat dapat memicu datangnya bencana dan musibah. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur dan tidak mengeluh tentang hal yang tidak ada.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)
4. Melakukan segala hal yang disukai Allah sebagai pemberi nikmat
Untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, kita harus melakukan segala hal yang disukai Allah sebagai pemberi nikmat.
Hal ini mencakup segala tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki diri dan beribadah kepada Allah.
Misalnya, melakukan shalat, membaca Al-Quran, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Dengan melakukan segala hal yang disukai Allah, kita menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu dirahmati. (QS. An-Nur: 56)
5. Mengagungkan Allah zat yang Maha Pemberi Nikmat
Langkah terakhir untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur adalah mengagungkan Allah sebagai zat yang Maha Pemberi Nikmat.
Allah adalah sumber segala nikmat dan kebaikan dalam hidup kita. Dengan mengagungkan-Nya, kita menyadari betapa besar kasih sayang dan kebaikan yang telah diberikan oleh-Nya.
Mengagungkan Allah juga merupakan wujud rasa syukur yang sejati atas nikmat-Nya yang tiada terhingga.
Contoh Rasa Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa contoh sederhana dari rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari:
- Mengucapkan Alhamdulillah setiap kali mendapatkan nikmat
- Tidak mengeluh ketika menghadapi masalah, tapi mencoba mencari solusi
- Membantu orang lain yang membutuhkan dengan sukarela dan tulus
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan mensyukuri alam yang indah yang diberikan Allah
- Menjaga kesehatan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan olahraga secara teratur dan mensyukuri tubuh yang sehat yang diberikan Allah
- Bersyukur atas kehadiran orang-orang yang peduli dan menyayangi kita dengan berlaku baik dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.
- Bersyukur atas rezeki yang telah diberikan dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Misalnya, dengan membagikan sebagian kecil dari rezeki kepada yang membutuhkan, atau membelanjakan uang dengan bijak untuk hal-hal yang berguna dan bermanfaat.
- Bersyukur atas waktu luang yang ada dengan melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat seperti membaca buku, belajar hal baru, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
- Bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk mendapatkan pendidikan atau bekerja dengan baik dengan menunjukkan rasa tanggung jawab dan keberhasilan dalam bidang tersebut.
- dan masih banyak lagi
Kesimpulan
Bersyukur adalah salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kamu telah mengetahui 5 tips untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur, yaitu dengan mengetahui hakikat nikmat, berbahagia dengan nikmat yang telah diberikan, memahami akibat dari kufur nikmat, melakukan segala hal yang disukai Allah sebagai pemberi nikmat, dan mengagungkan Allah sebagai zat yang Maha Pemberi Nikmat.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, kita dapat menjadi hamba Allah yang lebih baik, lebih bersyukur, dan lebih dekat dengan-Nya.
Kita harus selalu mengingat bahwa setiap nikmat yang kita terima berasal dari Allah, dan sebagai hamba-Nya, kita harus bersyukur dan berusaha untuk memperbaiki diri kita setiap hari.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu berdoa agar kita menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Baca juga: Agar terhindar dari sifat munafik
===
Sumber & referensi:
Al Quran Hijaz The Practice terbitan Syaamil Quran halaman 14