DailyMuslim.id – Pada hari pertama penerbangan, Embarkasi Solo (SOC) menyaksikan keberangkatan 1.364 jemaah haji yang terbagi dalam empat kloter. Mereka beruntung mendapat manfaat dari layanan fast track di Bandara Adi Soemarno, sebuah inisiatif yang baru saja diperkenalkan tahun ini. Layanan serupa juga tersedia di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara Juanda Surabaya.
Manfaat layanan fast track ini adalah:
- Pengurangan waktu tunggu bagi jemaah haji, yang memungkinkan mereka untuk melalui proses keberangkatan dengan lebih cepat.
- Efisiensi dalam proses imigrasi, sehingga jemaah dapat menghabiskan lebih sedikit waktu dalam antrian.
- Kenyamanan yang lebih besar bagi jemaah, terutama bagi lansia dan mereka yang berkebutuhan khusus, karena proses yang lebih cepat mengurangi kelelahan dan stres.
- Peningkatan pengalaman perjalanan haji secara keseluruhan, karena jemaah dapat fokus pada ibadah dan persiapan spiritual tanpa terganggu oleh prosedur administratif yang panjang.
- Pengurangan kepadatan di bandara, yang membantu dalam mengelola aliran jemaah haji dengan lebih baik dan memastikan keamanan serta kesehatan mereka.
- Kemudahan logistik dan manajemen jemaah, karena proses yang lebih cepat memudahkan koordinasi dan penjadwalan oleh otoritas terkait.
Layanan fast track ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan haji dan memastikan bahwa jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan lancar.
Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, mengapresiasi langkah ini sebagai bukti komitmen pemerintah dalam memudahkan perjalanan haji warga negara Indonesia. Beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas kerjasama yang memungkinkan penambahan layanan fast track di SOC dan SUB.
Dalam kunjungan ke Bandara Adi Soemarno di Boyolali pada tanggal 12 Mei 2024, Wamenag didampingi oleh pejabat terkait, termasuk Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Chalid. Mereka menyaksikan langsung bagaimana layanan fast track mempercepat proses keberangkatan, dengan jemaah hanya memerlukan waktu sekitar 6 menit dari pemeriksaan paspor hingga masuk ke pesawat.
Layanan ini tidak hanya efisien tetapi juga sangat membantu bagi jemaah haji, khususnya yang lebih tua atau membutuhkan perhatian khusus. Dengan fast track, mereka dapat menghindari antrian panjang di imigrasi bandara Madinah dan Jeddah, yang pada gilirannya mengurangi kepadatan di lokasi tersebut.
Subhan Chalid menambahkan bahwa kerjasama antara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan Kementerian Agama Indonesia telah membuahkan hasil positif. Berkat hubungan baik antara Presiden Joko Widodo dan Kerajaan Arab Saudi, layanan fast track telah diperluas, memastikan proses pre-clearance imigrasi berjalan lancar dan efisien, memungkinkan jemaah haji untuk fokus pada ibadah mereka tanpa hambatan.