Di tulisan ini Anda akan mengetahui profil 3 pemenang Hafiz Indonesia 2017. Saya yakin sebagian dari Anda pernah menyaksikan acara ini di salah satu stasiun televisi nasional, dan bagi Anda yang belum tau, program Hafiz Indonesia 2017 adalah program rutin yang tayang setiap tahun pada Bulan Ramadhan.
Saya bersyukur menjadi bagian dari program ini, Alhamdulillah. Program ini merupakan program yang ditunggu-tunggu oleh seluruh keluarga di Indonesia, program yang menginspirasi dan bisa menjadi penyemangat untuk lebih mencintai Al Quran.
Profil singkat 3 Pemenang Hafiz Indonesia 2017
Kamil asal Magelang (Juara 3 Hafiz Indonesia 2017)
Berusia 9 tahun berasal dari Magelang, Jawa Tengah dan mempunyai hafalan 30 Juz. Kamil lahir di rumah yang sederhana dan saat proses persalinannya pun dilakukan di rumah, karena Kamil lahir prematur, di usia kandungan yang masih 7 bulan sehingga Ayah dan Ibunya tidak mempunyai persiapan sebelumnya.
Satu tahun sepuluh bulan setelah lahirnya Kamil, Allah SWT memanggil sang Ayah. Kamil sudah menjadi anak yatim dari usianya masih kecil, bahkan ia tidak ingat memori tentang Ayahnya, ia hanya mengenang Ayahnya melalui foto.
Di usianya yang masih kecil, kira-kira usia taman kanak-kanak, Kamil pernah disuruh mengemis oleh salah satu teman Ibunya, dan hal itu tanpa sepengetahuan sang Ibu. Akhirnya singkat cerita sang Ibu mengetahui kejadian ini, ketika Kamil ditanya “kenapa kamu mau?”, Kamil menjawab “aku pengen bantu Ma’e (panggilan kamil ke ibunya), kan ayah sudah meninggal, jadi aku yang harus tanggung jawab”, anak sekecil itu sudah mengerti tentang tanggung jawab. Luar biasa.
Selain itu, Kamil juga sering menyimpan uang jajannya untuk ditabung, sampai rela untuk tidak jajan seperti teman sebayanya, ternyata uang yang ia tabung itu nantinya ia akan gunakan untuk membantu sang Kakak, karena sang Kakak hendak masuk SMP dan butuh biaya lumayan besar.
Dalam setiap masa, selalu ada orang-orang yang dipilih Allah untuk menjaga Al Quran dan agama ini. Mungkin Kamil adalah salah satunya, mampu mengafal 30 Juz Al Quran hanya dalam waktu 6 bulan setengah. Tidak hanya hafal lafadznya tapi juga hafal nomor ayat dan letak halamannya. Ketika Anda membacakan satu ayat dalam Al Quran, terus minta Kamil untuk bacakan 20 atau 100 halaman berikutnya, dia BISA! Merinding ketika saya melihatnya secara langsung.
Enri asal Ternate (Juara 2 Hafiz Indonesia 2017)
Usianya 9 tahun asal dari Ternate. Sebelum ia lolos menjadi 3 besar, ia pernah tereleminiasi tapi akhirnya dia mendapatkan pin syafa’at, pin ini memasukkan Enri kembali ke kompetisi.
Berasal dari keluarga sederhana dimana kedua orang tuanya tidak bisa membaca Al Quran. Enri ini belajar Al Quran sendirian, malah dia yang mendampingi kedua orang tuanya dalam belajar Al Quran, tujuan Enri ikut kompetisi Hafiz Indonesia adalah untuk bertemu dengan Syekh Ali Jaber, karena Enri ingin dikoreksi bacaannya oleh beliau, takut salah katanya.
Saat ini Enri sudah menghafal 10 juz dalam Al Quran. Saat Enri ditanya tentang hadiah yang akan ia dapatkan di kompetisi Hafiz Indonesia, ia menjawab sebagiannya akan disedekahkan dan sebagian lagi akan dipergunakan untuk memenuhi kebetuhan rumah.
Walaupun mempunyai orang tua yang belum bisa mambaca Al Quran, Enri tetap bangga, sayang dan hormat kepada keduanya. Dengan kesabarannya mendampingi kedua orang tua dalam mengajarkan Al Quran, kini Enri bisa mengajak keduanya untuk Umroh. Tangan mungil Enri akan menggandeng kedua tangan Ayah dan Ibunya mengililingi Baitullah.
Ahmad asal Tegal (Juara 1 Hafiz Indonesia 2017)
Berusia 9 tahun berasal dari daerah Tegal. Ahmad adalah anak yatim sama seperti Kamil dan mempunyai hafalan dan kemampuan yang sama seperti Kamil.
Ayahnya Ahmad meninggal pada tahun 2014 karena sakit, Ahmad adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Menurut penuturan sang Ibu, sejak kecil Ahmad sudah terlihat kedewasaannya, pendian tapi seolah berpikir tentang sesuatu, selalu membantu Ibunya dengan caranya sendiri.
Sejak masih 18 besar peserta, Ahmad tidak didampingi ibunya karena sang ibu harus mengurus kakak dan adiknya yang maish kecil di rumah, sehingga Ahmad berjuang sendirian saat peserta lain selalu mendapatkan semangat secara langsung dari orang tuanya, kursi untuk orang tua Ahmad selalu kosong, hingga ia masuk 8 besar.
Itulah profil singkat 3 Pemenang Hafiz Indonesia 2017. Semoga generasi seperti merekalah yang akan menjaga Al Quran dan agama ini.