DailyMuslim.id – Slogan ‘All Eyes on Rafah’ menjadi populer di berbagai platform media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina yang terus menghadapi serangan dari Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Seruan ini semakin banyak digunakan setelah Israel menyerang kamp pengungsi di Rafah, Gaza, yang menewaskan puluhan orang. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai arti dan asal-usul slogan ini.
Arti ‘All Eyes on Rafah’
Menurut situs Forbes, ‘All Eyes on Rafah’ berarti ‘Semua Mata tertuju pada Rafah’.
Kalimat ini adalah seruan agar dunia memperhatikan serangan yang terjadi di Rafah, Gaza, Palestina. Ungkapan tersebut digunakan di media sosial untuk menarik perhatian terhadap kekejaman yang sedang berlangsung.
Asal-usul Istilah ‘All Eyes on Rafah’
Berikut beberapa fakta terkait dengan slogan ‘All Eyes on Rafah’:
- Slogan ini berasal dari komentar Rick Peeperkorn, direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia, yang pada bulan Februari mengatakan “Semua mata tertuju pada Rafah” setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi ke kota tersebut. Evakuasi ini dilakukan menjelang serangan yang bertujuan menghancurkan apa yang diklaim Netanyahu sebagai benteng terakhir militan Hamas.
- Ungkapan ini merupakan permintaan agar pengamat tidak mengalihkan perhatian dari situasi di Rafah, tempat sekitar 1,4 juta orang berlindung setelah melarikan diri dari pertempuran di wilayah lain di Gaza, sementara Israel terus melancarkan serangan meski banyak warga sipil yang tinggal di sana.
Situasi di Rafah
Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap area pengungsi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Minggu (26/5/2024). Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan tersebut, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan udara ini menghantam area Tel Al Sultan di bagian barat Rafah, tempat ribuan orang berlindung setelah melarikan diri dari serangan tank-tank Israel dua minggu sebelumnya.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah. Namun, otoritas Israel menolak perintah ICJ dengan menyatakan bahwa serangan mereka tidak akan membahayakan warga sipil Palestina.
Penggunaan Simbol Semangka untuk Mendukung Palestina
Simbol buah semangka digunakan oleh masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, dan masih ramai terlihat di media sosial. Menurut catatan detikcom, bagi masyarakat Palestina, semangka melambangkan budaya dan identitas mereka. Dalam berbagai bentuk protes, termasuk pertanian, kuliner, dan sastra, semangka digunakan untuk merepresentasikan identitas nasional Palestina yang terkait dengan tanah dan perlawanan mereka.
Buah semangka juga tumbuh di berbagai wilayah Palestina, dari Jenin hingga Gaza, dan memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yaitu merah, hijau, putih, dan hitam. Hal ini menjadikan semangka sebagai simbol protes terhadap penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.