Hati yang keras dalam Islam mengacu pada keadaan hati yang sulit dan tertutup dari kebenaran.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kecenderungan untuk terus berbuat dosa, kecintaan terhadap dunia yang berlebihan, atau bahkan karena adanya dendam dan kebencian yang sulit untuk dihilangkan.
Akibatnya, hati yang keras ini dapat menghalangi seseorang untuk merasakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup serta membuatnya merasa jauh dari Allah SWT.
Namun, sebagai seorang muslim, kita selalu diberikan kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Salah satu cara untuk melembutkan hati yang keras adalah dengan melakukan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk melembutkan hati yang keras.
Semoga dengan melakukan amalan-amalan ini secara konsisten, kita bisa kembali merasakan ketenangan dalam hidup dan lebih mudah menerima kebenaran dari Allah SWT.
Amalan untuk Melembutkan Hati yang Keras
Berikut adalah amalan-amalan yang dapat melembutkan kembali hati yang keras menurut panduan Islam.
1. Memperbanyak dzikir
Dzikir atau mengingat Allah merupakan salah satu cara untuk melembutkan hati yang keras.
Dalam Islam, dzikir dianggap sebagai ibadah yang dapat menenangkan pikiran dan hati serta membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah.
Dzikir juga dapat membantu seseorang mengingat dan bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
Ada banyak bentuk dzikir yang dapat dilakukan, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.
Dzikir dapat dilakukan dalam setiap kesempatan dan waktu, seperti ketika sedang bekerja, berjalan, atau bahkan ketika sedang duduk atau tidur.
Dengan memperbanyak dzikir kepada Allah, hati yang keras dapat menjadi lebih lembut dan tenang.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d: 28 yang berbunyi:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Baca juga: 4 Cara Berdzikir yang Disukai oleh Allah SWT
2. Mendahulukan kehendak Allah
Mendahulukan kehendak Allah adalah salah satu kunci untuk melembutkan hati yang keras.
Kehendak Allah adalah yang terbaik untuk manusia dan menjalankan kehendak-Nya dapat membawa manusia kepada kebahagiaan sejati.
Namun, seringkali hawa nafsu manusia lebih menguasai dan mempengaruhi keputusan dalam hidup.
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk selalu mengingat dan mengutamakan kehendak Allah dalam setiap keputusan yang diambil.
Misalnya, ketika menghadapi konflik dengan orang lain, daripada merespon dengan kemarahan dan dendam, seseorang yang mendahulukan kehendak Allah akan mencoba untuk berdamai dan memaafkan.
Dengan memprioritaskan kehendak Allah, hati yang keras dapat menjadi lebih terbuka dan penuh kasih sayang.
Allah SWT berfirman dalam QS. Sad: 26:
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
“… dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah …”
3. Memperbanyak amal ibadah
Dalam Islam, amal ibadah merupakan tindakan yang dikerjakan sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah.
Amal ibadah dapat meliputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Selain itu masih banyak amal ibadah lainnya seperti sedekah dan lainnya.
Dengan memperbanyak amal ibadah, seseorang dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Amal ibadah juga dapat membantu seseorang mengalihkan perhatiannya dari kesulitan hidup dan menenangkan hati.
Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (QS. Al Baqarah: 43)
4. Membaca dan mentadaburi Al Quran
Al-Quran adalah sumber utama pedoman hidup seorang Muslim.
Membaca dan mentadaburi ayat Al-Quran dapat membantu seseorang memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Al-Quran juga mengandung banyak doa dan ayat yang dapat membantu melembutkan hati.
Dengan membaca dan mentadaburi ayat Al-Quran, hati yang keras dapat menjadi lebih tenang.
Dalam QS. Muhammad: 24, Allah SWT berfirman:
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا
“Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?”
5. Bergaul dengan orang shaleh
Bergaul dengan orang shaleh juga dapat membantu melembutkan hati yang keras.
Karena, sahabat atau teman yang baik dapat mempengaruhi perilaku dan sifat seseorang.
Dengan bergaul dengan orang yang memiliki karakter dan akhlak yang baik, seseorang dapat terinspirasi untuk menjadi lebih baik dan mengikuti jejak mereka.
Allah SWT berfirman dalam QS. At Taubah: 119:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
6. Rutin melaksanakan shalat malam
Shalat malam dilakukan pada waktu yang sangat dianjurkan dalam Islam, yaitu di sepertiga malam atau di penghujung malam.
Selain mempunyai banyak keutamaan, shalat malam juga dapat membantu seseorang untuk merenung dan memperbaiki diri.
Ketika seseorang mengorbankan waktu tidur di tengah malam untuk beribadah kepada Allah, hati yang keras dapat menjadi lebih lembut.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra: 79)
7. Perbanyak puasa sunnah
Puasa sunnah juga dapat membantu melembutkan hati yang keras.
Puasa sunnah dilakukan di luar bulan Ramadan dan dapat dilakukan sesuai kemampuan masing-masing, ada berbagai puasa sunnah yang dapat kita pilih, seperti puasa syawal, puasa senin kamis, dan puasa daud.
Puasa merupakan bentuk penghambaan dan pengendalian diri. Dengan melakukan puasa sunnah, seseorang dapat belajar untuk menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu.
Puasa sunnah juga dapat membantu seseorang untuk lebih fokus pada hal-hal yang positif dan meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah SWT, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka disebabkan (puasa) hari itu sejauh (perjalanan) tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari No. 2840 dan Muslim No. 1153)
8. Memperbanyak istighfar
Istighfar atau memohon ampun kepada Allah juga dapat membantu melembutkan hati yang keras.
Manusia diperintahkan untuk selalu memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa yang dilakukan.
Istighfar tidak hanya membantu seseorang untuk membersihkan diri dari dosa, tetapi juga membantu untuk memperbaiki diri dan meraih keberkahan dalam hidup.
Allah berfirman dalam QS. An Nashr: 3:
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
“Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.”
9. Ziarah kubur untuk mengingat kematian
Dan yang terakhir adalah ziarah kubur.
Ziarah kubur dilakukan dengan mengunjungi kuburan dan mendoakan orang yang telah meninggal.
Ziarah kubur dapat membantu seseorang untuk mengingatkan diri bahwa kematian adalah suatu yang pasti dan mengingatkan tentang pentingnya persiapan untuk akhirat.
Dengan mengingatkan diri tentang kematian, hati yang keras perlahan akan menjadi lembut.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al Anbiya: 35)
Itulah amalan-amalan yang dapat kita lakukan untuk ikhtiar melembutkan hati yang keras.
Semoga dengan menjalankan semua amalan di atas, hati kita menjadi lembut dan lebih mudah menerima kebenaran yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya. Aamiin
Baca juga: Cara Menghindari Sifat Munafik Bagi Umat Islam
===
Sumber & referensi:
Poin-poin di atas dikutip dari Al Quran Hijaz The Practice terbitan Syaamil Quran halaman 20