Siapa yang tidak kenal Luqman, sosok manusia bijak yang namanya disebut dalam Al-Qur’an.
Luqman dikenal karena kebijaksanaannya dalam mendidik anak.
Di tengah kesibukan hidup kita, mencari teladan dalam mendidik anak adalah hal yang penting. Luqman adalah contoh yang bisa kita ikuti.
Pendidikan anak adalah kunci untuk membentuk karakter dan kepribadian mereka.
Dalam setiap nasihat yang diberikan Luqman, ada pelajaran berharga yang relevan hingga sekarang.
Mengajarkan anak tentang iman, akhlak yang baik, dan kemandirian sangat penting, meskipun seringkali terlupakan dalam kesibukan sehari-hari.
Nasihat Luqman memberikan panduan yang jelas dalam menghadapi tantangan mendidik anak di zaman ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga nasihat penting dari Luqman kepada anaknya yang ada dalam Al-Qur’an.
Berikut adalah nasihat-nasihat Luqman untuk anaknya:
1. Tidak Menyekutukan Allah (Tauhid)
Nasihat pertama yang disampaikan Luqman kepada anaknya adalah tentang tauhid, atau mengesakan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
Hal ini terdapat dalam QS. Luqman: 13:
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Tauhid berarti percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang layak disembah yaitu Allah.
Mengajarkan tauhid kepada anak adalah hal pertama yang penting dalam pendidikan agama mereka. Dengan memahami tauhid, anak akan belajar menjadikan Allah sebagai pusat hidup mereka. Ini juga membantu mereka memahami nilai-nilai baik dalam kehidupan.
Pentingnya mengajarkan tauhid tidak bisa dianggap sepele. Dengan memahami tauhid, anak akan memiliki pegangan yang kuat dalam hidup. Mereka akan lebih mudah menghadapi masalah dan tahu mana yang benar dan salah.
Bagaimana cara menerapkan nasihat Luqman dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk menerapkan nasehat tauhid dalam kehidupan sehari-hari, orang tua bisa mulai dengan langkah-langkah sederhana.
Pertama, ajak anak untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, seperti makan atau belajar. Ini membantu anak terbiasa mengingat Allah.
Kedua, ceritakan kisah-kisah nabi dan orang-orang baik yang menunjukkan iman mereka kepada Allah. Diskusikan nilai-nilai tauhid yang ada dalam cerita tersebut agar anak bisa belajar dari situasi nyata.
2. Berbuat Baik kepada Orang Tua
Nasihat kedua yang diberikan Luqman kepada anaknya adalah tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua.
Hal ini diabadikan dalam QS. Luqman: 14
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.”
Menghormati dan berbakti kepada orang tua adalah nilai yang sangat penting dalam Islam.
Ayat ini menunjukkan betapa besar pengorbanan orang tua, terutama ibu, dalam membesarkan anak. Menghargai orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk rasa syukur atas segala usaha dan kasih sayang yang mereka berikan.
Ketika anak belajar untuk menghormati orang tua, mereka juga belajar tentang rasa syukur dan tanggung jawab.
Dengan menghormati orang tua, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan penuh empati. Ini juga membangun hubungan yang baik dalam keluarga, menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung.
Untuk mengajarkan anak menghargai orang tua, orang tua bisa mulai dengan memberikan contoh. Tunjukkan sikap hormat dan kasih sayang dalam tindakan sehari-hari.
Misalnya, ajak anak untuk membantu pekerjaan rumah atau memberikan perhatian saat orang tua berbicara. Ketika anak melihat orang tua mereka berbuat baik satu sama lain, mereka akan terdorong untuk meniru perilaku tersebut.
Selain itu, ajak anak berdiskusi tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Ceritakan kisah-kisah dari Al-Qur’an atau hadis yang menunjukkan penghormatan kepada orang tua. Ini akan membantu anak memahami betapa pentingnya hal ini dalam ajaran Islam.
Orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk mengungkapkan rasa terima kasih, baik melalui kata-kata maupun tindakan kecil.
Misalnya, mengucapkan “terima kasih” setelah mendapatkan bantuan atau memberikan pelukan kepada orang tua. Tindakan sederhana ini dapat membuat hubungan semakin dekat.
3. Jangan Sombong
Nasihat ketiga yang diberikan Luqman kepada anaknya adalah untuk tidak bersikap sombong.
Dalam QS. Luqman ayat 18, diterangkan:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Artinya: “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.”
Sifat sombong berarti merasa lebih baik dari orang lain dan tidak menghargai orang lain.
Ini adalah sikap yang sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan seseorang kehilangan hubungan baik dengan orang lain dan menjauhkan diri dari Allah.
Kesombongan dapat membuat kita lupa akan kelemahan dan kekurangan diri sendiri, serta mengabaikan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati.
Ketika seseorang sombong, ia mungkin merasa tidak perlu mendengarkan pendapat orang lain dan cenderung merasa superior.
Ini bisa mengakibatkan konflik dan perpecahan dalam masyarakat. Oleh karena itu, mengajarkan anak untuk tidak sombong sangat penting agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati dan mampu bersosialisasi dengan baik.
Untuk mendidik anak agar rendah hati, orang tua bisa mulai dengan memberikan contoh dalam tindakan sehari-hari. Tunjukkan sikap bersyukur dan rendah hati ketika menerima pujian atau penghargaan.
Misalnya, jika anak mendapatkan nilai bagus di sekolah, ajarkan mereka untuk mengucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman yang telah membantu.
Selain itu, ajak anak untuk mengenali dan menghargai kelebihan orang lain. Ajak mereka berdiskusi tentang berbagai bakat dan kemampuan yang dimiliki teman-teman mereka. Ini akan membantu anak memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kontribusi masing-masing.
Orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk bersikap empati. Misalnya, saat melihat teman yang kesulitan, dorong anak untuk membantu atau memberikan dukungan. Tindakan kecil ini dapat membangun karakter rendah hati dan rasa peduli terhadap orang lain.
Meneladani Luqman dalam mendidik anak adalah langkah yang sangat penting. Kebijaksanaan dan pengajaran beliau tetap relevan hingga saat ini, dan dapat membantu kita dalam membentuk karakter anak-anak kita.
Dengan menerapkan nasihat-nasihat ini, kita tidak hanya mendidik anak secara spiritual, tetapi juga membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga dan masyarakat.
Kami berharap kamu dapat mengimplementasikan nasihat-nasihat Luqman ini dalam pendidikan anak sehari-hari.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari nasihat Luqman dan menerapkannya dalam kehidupan kita!