DailyMuslim.id – 9 Zulhijah 1445 H, bertepatan dengan 15 Juni 2024, menjadi momen puncak bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia. Di Padang Arafah, lautan manusia berpakaian ihram berdiam diri, khusyuk dalam momen wukuf, rukun haji yang paling penting.
Sejak tergelincirnya matahari, menandai waktu Zuhur, jemaah haji dari berbagai penjuru dunia telah memadati Padang Arafah. Di tenda utama dan tenda-tenda jemaah, khutbah wukuf dan salat berjamaah dipimpin oleh para pembimbing ibadah, menggemakan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa penuh harap.
“Manfaatkan kesempatan emas ini dengan memperbanyak zikir, talbiyah, kalimat tauhid, dan bacaan Al-Qur’an,” pesan Widi Dwinanda, Anggota Media Center Kementerian Agama, mengingatkan jemaah untuk memaksimalkan momen penuh berkah ini.
Arafah, tempat mustajab, menjadi saksi bisu bisikan doa jemaah yang memohon ampunan dan pertolongan Allah. Di sinilah momen untuk bertafakkur, merenungkan kebesaran Ilahi, dan berserah diri sepenuhnya.
Bagi jemaah yang sakit, Widi berpesan agar tetap tabah dan khusyuk. “Berzikir dan berdoa untuk kesembuhan, jaga salat lima waktu,” imbuhnya. Ia pun mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan dengan minum air putih, makan tepat waktu, beristirahat cukup, dan mengikuti saran dokter.
Menjelang petang, sekitar pukul 19.00 Waktu Arab Saudi, jemaah haji mulai bergerak menuju Muzdalifah. Bagi jemaah risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, dan pengguna kursi roda, PPIH menerapkan skema murur, yaitu mabit di Muzdalifah dengan cara melintas tanpa turun dari bus.
Sementara jemaah lainnya akan diberangkatkan dengan sistem taraddudi (shuttle) dari Arafah ke Muzdalifah. Di Muzdalifah, jemaah akan melaksanakan mabit, beristirahat, dan berzikir. “Muzdalifah juga termasuk tempat mustajab,” terang Widi.
Jemaah diimbau untuk menjaga kondisi fisik dengan beristirahat, makan, dan minum obat jika perlu. PPIH juga akan membagikan kantong kerikil dan snack berat untuk jemaah konsumsi di Muzdalifah.
Hingga hari ini, tercatat 121 jemaah haji yang wafat, dengan rincian 9 orang di Embarkasi, 18 orang di Madinah, 87 orang di Makkah, 3 orang di Bandara, dan 4 orang di Arafah. Seluruh jemaah yang wafat akan dibadalhajikan.
Puncak haji ini menjadi momen penuh makna bagi para jemaah, momen untuk merenungi diri, memohon ampunan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga ibadah haji mereka diterima dan menjadi haji mabrur.