Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Dalam menjalankan puasa, ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, salah satunya adalah makan dan minum.
Namun, bagaimana dengan muntah? Apakah muntah membatalkan puasa?
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang hukum muntah saat puasa. Apakah muntah membatalkan puasa atau tidak? Bagaimana jika muntah terjadi secara tidak sengaja?
Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Muntah Saat Puasa Apakah Batal?
Muntah merupakan satu dari 9 hal yang membatalkan puasa, namun muntah yang dimaksud adalah muntah yang disengaja, jika muntah tidak disengaja maka tidak membatalkan puasa.
Bagaimana contohnya?
Contoh muntah yang tidak disengaja seperti muntah akibat rasa mual yang sering dialami oleh ibu hamil, mencium bau yang kurang sedap, mabuk di perjalanan dan kondisi sejenis yang tanpa disengaja.
Contoh muntah yang disengaja adalah memasukkan jari ke dalam mulut sampai muntah, atau dengan sengaja mencium bau yang kurang sedap sehingga hal tersebut membuat mual kemudian muntah.
Jika kita muntah tanpa disengaja, bagaimana cara membersihkannya?
Kita dianjurkan untuk membersihkan sisa muntahan yang ada di mulut dengan berkumur-kumur menggunakan air, dan membuang air tersebut.
Penyebab Muntah Saat Puasa
Mengutip dari situs halodoc, ada beberapa penyebab mengapa perut terasa mual saat puasa yang bahkan bisa menyebabkan muntah.
1. Naiknya asam lambung
Naiknya asam lambung, atau yang juga dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk mual, muntah, dan nyeri dada.
Selama berpuasa, lambung akan kosong selama berjam-jam. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung menumpuk dan naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ini dapat diperparah oleh beberapa faktor, seperti:
- Makan makanan yang berlemak atau pedas
- Makan terlalu cepat
- Mengonsumsi alkohol atau kopi
- Merokok
- Kegemukan atau obesitas
- Menderita penyakit tertentu, seperti GERD, obesitas, atau hernia hiatus
2. Makan sahur dan buka puasa berlebihan
Makan sahur dan buka puasa berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk mual, muntah, dan sembelit. Hal ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan yang berlebihan.
Saat sahur, sebaiknya pilih makanan yang sehat dan mudah dicerna, seperti roti gandum, buah-buahan, dan sayuran. Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak.
Saat berbuka puasa, sebaiknya mulai dengan makanan yang ringan, seperti buah-buahan atau sayur-sayuran. Setelah itu, baru makan makanan berat.
3. Kurang minum air putih
Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk mual, muntah, dan kram otot.
Selama berpuasa, tubuh membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat dan buang air kecil. Pastikan untuk minum air putih yang cukup saat sahur dan buka puasa.
4. Mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu kuat
Mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu kuat, seperti asam, pedas, atau asin, dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan mual, muntah, dan nyeri perut.
Hindari mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu kuat saat sahur dan buka puasa. Jika ingin mengonsumsi makanan dengan rasa yang kuat, sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang wajar.
5. Stres
Stres dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk mual, muntah, dan sakit kepala.
Selama berpuasa, tubuh akan mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun mental. Perubahan ini dapat menyebabkan stres.
Untuk mengurangi stres saat puasa, lakukan kegiatan yang dapat membuat Anda rileks, seperti membaca, mendengarkan musik, atau berolahraga.
Cara Mencegah Agar Tidak Muntah Saat Puasa
1. Makan sahur dan buka puasa secara teratur
Makan sahur dan buka puasa secara teratur akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan mual, pusing, dan lemas.
Saat sahur, sebaiknya makan makanan yang sehat dan mudah dicerna, seperti roti gandum, buah-buahan, dan sayuran. Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak.
Saat berbuka puasa, sebaiknya mulai dengan makanan yang ringan, seperti buah-buahan atau sayur-sayuran. Setelah itu, baru makan makanan berat.
2. Pilih makanan yang sehat dan mudah dicerna
Makanan yang sehat dan mudah dicerna akan membantu tubuh untuk mencerna makanan dengan lebih mudah. Makanan yang sehat juga akan memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas selama puasa.
Makanan yang sehat dan mudah dicerna antara lain:
- Roti gandum
- Buah-buahan
- Sayuran
- Kacang-kacangan
- Ikan
- Daging tanpa lemak
3. Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak
Makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan mual, muntah, dan nyeri perut.
Makanan yang berlemak, pedas, atau berminyak antara lain:
- Makanan cepat saji
- Makanan goreng-gorengan
- Makanan pedas
- Makanan asam
4. Minum air putih yang cukup
Air putih sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan mual, muntah, dan kram otot.
Selama berpuasa, tubuh membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat dan buang air kecil. Pastikan untuk minum air putih yang cukup saat sahur dan buka puasa.
Selain memperbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka, kamu juga dapat mengonsumsi minuman-minuman sehat seperti herbal dan sejenisnya.
Salah satu resep yang dapat kamu coba adalah resep minuman untuk mengobati GERD yang dibuat oleh dr. Zaidul Akbar. Resep ini terdapat dalam bukunya Resep Sehat JSR – 200 Resep Menyehatkan.
Caranya:
- Siapkan 1 ruas jahe (seukuran jempol orang dewasa) kemudian iris tipis, 3-5 potong kecil pandan, 300 ml air panas dan madu secukupnya
- Seduh semua bahan tersebut
- Tunggu hingga agak hangat, kemudian tambahkan madu
5. Hindari mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu kuat
Makanan dengan rasa yang terlalu kuat, seperti asam, pedas, atau asin, dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan mual, muntah, dan nyeri perut.
Hindari mengonsumsi makanan dengan rasa yang terlalu kuat saat sahur dan buka puasa. Jika ingin mengonsumsi makanan dengan rasa yang kuat, sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang wajar.