Sahur adalah aktivitas yang erat kaitannya dengan ibadah puasa, baik puasa sunnah maupun puasa wajib seperti puasa Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari No. 1789 bahwa di dalam sahur ada keberkahan, maka dari itu kita sangat dianjurkan untuk tidak melewatkan aktivitas ini.
Namun, tahukah kamu kapan batas makan sahur? Apakah saat imsak? Atau adzan shubuh?
Dalam artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadits Tentang Jarak Antara Sahur dan Shalat Shubuh
Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu dia berkata:
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا قَالَ خَمْسِينَ آيَةً
“Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan sesudah itu kami beranjak untuk menunaikan shalat.” saya bertanya, “Kira-kira berapa lama jarak antara makan sahur dan shalat.” Ia menjawab, “Kira-kira selama pembacaan lima puluh ayat.” (Hadits Riwayat Muslim No. 1837)
Penjelasan Hadits
Mengutip penjelasan Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Kitab Fathul Baari (Jilid 11, Bab Puasa No. 19), beliau menjelaskan bahwa hadits ini menjelaskan akhir waktu sahur dan permulaan waktu shalat shubuh.
Pertanyaan “berapa lama jarak antara sahur dan shalat shubuh” adalah pertanyaan yang disampaikan oleh sahabat Anas bin Malik kepada Zaid bin Tsabit, kemudian Zaid menjawab dengan perkataan di atas.
Zaid bin Tsabit bercerita bahwa dirinya pernah makan sahur bersana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, setelah makan sahur selesai, Nabi berdiri untuk melakukan shalat shubuh, dan jarak antara waktu selesai sahur dan shalat shubuh adalah sepanjang ketika kita membaca 50 ayat dalam Al Quran.
Ibnu Hajar menambahkan bahwa 50 ayat yang dimaksud adalah ayat-ayat yang sedang, bukan ayat-ayat yang panjang dan bukan ayat-ayat yang pendek, dan cara membacanya standar, tidak cepat tidak lambat.
Kami melakukan tes dengan membaca 50 ayat yang sedang dengan kecepatan baca yang standar, agar mengetahui berapa lama jarak antara waktu selesai sahur dan shalat shubuh. Akhirnya kami mendapati hasil bahwa untuk membaca 50 ayat dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 10 menit.
Menurut Ibnu Abi Jamrah, ada beberapa alasan mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal demikian:
- Hadits tersebut memberi isyarat bahwa waktu-waktu yang dijalani oleh Nabi dan para sahabat senantiasa diisi oleh aktivitas ibadah khususnya membaca Al Quran
- Anjuran untuk mengakhirkan makan sahur agar dapat menambah kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa
- Nabi SAW mempertimbangkan hal-hal yang memudahkan umatnya, salah satunya adalah dengan makan sahur, karena jika Nabi tidak makan sahur dan kita mengikutinya maka sebagian dari kita mungkin akan merasa terbebani jika harus puasa di siang harinya.
Kesimpulan
Jika di Indonesia mengenal istilah imsak, mungkin itulah ijtihad para ulama kita agar kita memiliki jeda waktu antara sahur dan shalat shubuh, sesuai hadits yang diceritakan oleh Zaid bin Tsabit, dan jarak antara imsak ke adzan shubuh adalah 10 menit.
Imsak bukan berarti batas akhir makan sahur, tapi imsak adalah tanda peringatan agar kita bersiap-siap untuk melaksanakan shalat shubuh dan segera mengakhiri sahur kita, dan pastikan kita sudah berniat puasa Ramadhan sebelum adzan shubuh berkumandang.
Melalui hadits di atas juga kita mengetahui bahwa sahur itu sebaiknya dilakukan berjamaah atau bersama-sama, tidak sendirian.
Wallahu a’lam.