Aqiqah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang dilakukan oleh orang tua untuk menyambut kelahiran anak mereka.
Aqiqah dilaksanakan dengan menyembelih hewan, biasanya kambing, sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas karunia seorang anak di tengah keluarga mereka.
Selain sebagai bentuk ibadah, aqiqah juga memiliki tujuan untuk memperkuat hubungan sosial melalui berbagi daging kambing dengan keluarga, tetangga, dan orang yang membutuhkan.
Bagi seorang Muslim yang baru memiliki anak, aqiqah bukan hanya tradisi, tetapi juga merupakan bagian dari perintah atau syariat agama.
Pelaksanaannya memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan, karena dengan berbagi daging aqiqah, umat Muslim turut memperluas manfaat dan rezeki kepada sesama.
Hukum dan Panduan Aqiqah dalam Islam
Hukum aqiqah dalam Islam dianjurkan (sunnah muakkadah) berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى
Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ibnu Majah no. 3156).
Untuk anak laki-laki, dianjurkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْهُ فَلْيَنْسُكْ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
Artinya: “Barangsiapa yang anaknya telah dilahirkan dan ia ingin menyembelih untuknya maka hendaknya ia menyembelih untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama dan untuk anak wanita satu ekor kambing.” (HR. Abu Daud no. 2459).
Adapun syarat kambing yang disembelih untuk aqiqah sama dengan syarat kambing untuk kurban, yakni:
- Kambing harus sehat, tidak cacat, dan memenuhi umur yang disyaratkan (minimal satu tahun).
- Kambing boleh jantan maupun betina, selama memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam syariat.
Baca juga: 3 Syarat Hewan yang Boleh Dijadikan Kurban
Perbedaan Kambing Jantan dan Betina untuk Aqiqah
Secara hukum syariat, tidak ada perbedaan khusus mengenai pilihan antara kambing jantan atau betina untuk aqiqah.
Keduanya sah dan dapat digunakan selama memenuhi syarat kesehatan dan usia yang telah ditentukan.
Beberapa ulama menyebutkan bahwa kambing jantan lebih utama karena sifat keperkasaannya, namun ini lebih bersifat anjuran dan bukan kewajiban.
Pendapat mayoritas ulama memperbolehkan penggunaan kambing betina karena tidak ada dalil yang secara tegas mewajibkan jantan.
Jadi, pilihan kambing untuk aqiqah dapat disesuaikan dengan kemampuan dan ketersediaan.
Faktor Pertimbangan dalam Memilih Kambing Aqiqah
- Pertimbangan Harga: Biasanya, harga kambing jantan sedikit lebih mahal dibandingkan betina karena ukurannya yang lebih besar dan kualitas daging yang lebih banyak. Namun, perbedaan harga ini bervariasi tergantung lokasi dan permintaan pasar.
- Kualitas Daging: Dari segi rasa, sebagian orang merasa bahwa daging kambing jantan lebih lezat dan tidak berbau. Namun, ini tergantung pada cara pemeliharaan dan penyembelihan, sehingga perbedaan kualitas daging antara jantan dan betina tidak terlalu signifikan.
- Kemudahan Mendapatkan Kambing: Di beberapa daerah, kambing jantan lebih sulit ditemukan atau harganya lebih tinggi. Dalam situasi seperti ini, memilih kambing betina bisa menjadi solusi yang lebih praktis dan ekonomis.
Tips Memilih Kambing yang Tepat untuk Aqiqah
- Perhatikan Kesehatan Kambing: Pilih kambing yang sehat, dengan bulu yang bersih, mata yang jernih, dan tidak terlihat lesu atau sakit. Hindari kambing yang terlalu kurus atau memiliki cacat.
- Usia yang Cukup: Pastikan kambing sudah berumur minimal satu tahun sesuai syariat. Ini dapat dipastikan dengan bertanya kepada penjual atau melihat catatan kelahiran ternak.
- Anggaran Optimal: Jika anggaran terbatas, pertimbangkan kambing betina yang umumnya lebih terjangkau. Fokuskan pilihan pada kambing yang sehat dan sesuai syariat, bukan sekadar ukuran atau jenis kelamin.
- Alternatif Jika Sulit Mendapatkan Kambing: Jika sulit menemukan kambing jantan atau betina yang sesuai, Anda dapat mempertimbangkan untuk menunggu waktu yang tepat atau mencari pilihan dari sumber yang lebih terpercaya. Aqiqah dapat dilaksanakan kapan saja setelah kelahiran, bahkan jika melewati hari ketujuh.
Mana yang Lebih Baik?
Kambing jantan dan betina sama-sama sah untuk aqiqah selama memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Islam.
Perbedaan antara keduanya lebih pada preferensi individu dan kondisi pasar.
Pilihan terbaik adalah yang sesuai dengan kemampuan dan niat baik Anda dalam menjalankan ibadah ini.
Ingatlah bahwa aqiqah adalah bentuk syukur kepada Allah SWT, sehingga yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan usaha terbaik yang dapat dilakukan.