Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mencintai Nabi SAW melebihi kecintaan kita terhadap semua makhluk yang ada di muka bumi ini, termasuk anak, istri, orang tua dan keluarga.
Sebetulnya, Nabi Muhammad SAW tidak membutuhkan cinta kita, karena cinta kita kepada beliau tidak akan menambah kemuliaan beliau, begitu pun sebaliknya, ketika kita tidak mencintai beliau, hal tersebut tidak akan mengurangi kedudukan dan kehormatan beliau.
Mengapa demikian? Karena Nabi Muhammad SAW adalah kekasih Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Dalam artikel ini, kami akan membahas alasan mengapa kita harus cinta kepada Nabi Muhammad SAW, apa manfaatnya buat kita.
Sebagai catatan, penjelasan ini kami ambil dari kitab Hubb an-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam wa ‘Aalamatuhu karya Dr. Fadhl Ilahi yang diterbitkan oleh Idarah Turjuman al-Islami tahun 1993.
Mari kita mulai.
1. Mendatangkan manisnya Iman
Untuk mendapatkan manisnya Iman, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi kecintaan kita kepada seluruh makhluk selain beliau.
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi SAW bersabda:
“Tiga perkara, barangsiapa yang dalam dirinya terdapat tiga hal tersebut, maka dia akan mendapatkan manisnya Iman, (pertama) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selainnya, (kedua), hendaklah ia mencintai seseorang di mana dia tidak mencintai kecuali hanya karena Allah, dan (ketiga), hendaklah ia benci kembali kepada kekafiran seperti kebenciannya bila dia dilemparkan ke dalam api.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Pertanyaannya sekarang adalah “apa yang dimaksud manisnya Iman?”
Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan manisnya Iman adalah bisa merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menunaikan perintah agama serta mengutamakan itu semua dari seluruh kesenangan dan kenikmatan dunia.
Intinya, ketika kita mendapatkan manisnya Iman, maka kita akan merasa nyaman dalam ketaatan, dan siap melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, melalui ajaran agama Islam.
2. Akan bersama Nabi di akhirat
Alasan kedua mengapa kita harus mencintai Nabi Muhammad SAW adalah kita akan bersama beliau di akhirat nanti.
Pernyataan ini sesuai dengan cerita Anas bin Malik, beliau menyampaikan:
Suatu hari ada seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW dan terjadilah percakapan ini,
Laki-laki: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat tiba?”
Rasulullah: “Apa yang kamu persiapkan untuk hari kiamat?”
Laki-laki: “Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”
Rasulullah: “Kamu akan bersama siapa yang kamu cintai”
Momen ini diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No. 2639.
Artinya, ketika kita mencintai Nabi SAW, kita akan bersama beliau nanti di akhirat. Bahkan Anas bin Malik berkata bahwa dia tidak pernah segembira ketika beliau mendengar perkataan Nabi di atas, bahwa di akhirat nanti dia akan bersama dengan siapa saja yang ia cintai.
Tidak hanya itu, ada hadits lain yang datang dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum tetapi tidak bisa mengejar (banyaknya amal shalih) mereka?’, maka Rasulullah bersabda, ‘Seseorang itu akan bersama siapa yang dia cintai (di surga)’.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
Itulah alasan mengapa kita harus mencintai Nabi Muhammad SAW, dengan cinta kepada beliau, semoga Allah takdirkan bisa bersama-sama dengan Rasulullah di surga kelak. Aamiin.