DailyMuslim.id – Masjid Quba, yang terletak di Quba, sekitar 5 km di tenggara Kota Madinah, adalah masjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1 Hijriah (622 Masehi), bertepatan dengan kedatangan beliau di Madinah.
Momen bersejarah ini jatuh pada hari kelahirannya yang ke-53, yaitu pada 12 Rabiul Awal di tahun ke-13 kenabiannya, menandai awal era baru bagi umat Islam.
Saat tiba di Quba, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di rumah Kalsum bin Hadam, seorang penduduk setempat dari kabilah Amir bin Auf.
Kalsum, yang menyambut kedatangan Nabi dengan hangat, menyediakan sebidang tanah miliknya untuk dibangun masjid. Ini adalah langkah penting, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat komunitas Muslim yang baru terbentuk.
Fakta-Fakta Menarik tentang Masjid Quba
Berikut adalah beberapa fakta menarik Masjid Quba:
1. Dibangun Atas Dasar Takwa
Masjid Quba dibangun di atas dasar takwa, yang tercantum dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 108:
لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ
Artinya: Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu) selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.
Ayat ini menunjukkan bahwa masjid ini tidak hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga merupakan simbol kesucian dan ketulusan hati para penghuninya.
2. Tempat Ibadah Pertama
Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Quba, penduduk Madinah menyambutnya dengan meriah, melantunkan nasyid thala’al badru’alaina.
Dalam waktu singkat, beliau memerintahkan pembangunan masjid dan terlibat langsung dalam prosesnya. Ini menjadikan Masjid Quba sebagai tempat ibadah pertama bagi umat Muslim secara terbuka, di mana mereka bisa beribadah secara berjamaah.
3. Kunjungan Rutin Rasulullah
Salah satu tradisi yang dipegang teguh oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu.
Hal ini diungkapkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu, yang menyatakan bahwa Nabi sering berjalan kaki atau berkendara untuk sampai ke masjid. Kunjungan ini mencerminkan betapa pentingnya masjid ini dalam kehidupan spiritual dan sosial Nabi dan para sahabat.
4. Pahala Shalat yang Setara dengan Umrah
Salah satu keistimewaan dari Masjid Quba adalah pahala shalat dua rakaat di dalamnya yang setara dengan pahala umrah.
Hadits ini datang dari Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ يَعْنِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَيُصَلِّيَ فِيهِ كَانَ كَعَدْلِ عُمْرَةٍ
Artinya: “Barangsiapa keluar dan datang ke masjid ini (yaitu masjid Quba’) lalu shalat di dalamnya, maka menyamai pahala umrah” (HR. Ahmad no. 15414)
Hadits tersebut menjadikan masjid ini sangat istimewa bagi para jamaah yang berkunjung.
5. Lokasi dan Struktur Bangunan
Masjid Quba dibangun di atas kebun kurma yang luas. Luas awal masjid ini sekitar 1200 meter persegi, namun setelah beberapa kali renovasi, kini luasnya mencapai sekitar 5.035 meter persegi.
Masjid ini memiliki 19 pintu, di mana tiga di antaranya adalah pintu utama yang diperuntukkan bagi jamaah laki-laki dan perempuan.
Sejarah dan Renovasi Masjid Quba
Masjid Quba tidak hanya dikenal sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai salah satu tujuan utama bagi jemaah umrah dan haji.
Sejarah yang kaya menjadikan masjid ini sangat berarti bagi umat Islam.
Awalnya, masjid ini terletak sekitar enam kilometer di selatan Yatsrib, yang kini dikenal sebagai Madinah. Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tiba, tempat tersebut merupakan sumur di perkampungan yang dihuni oleh Bani Amr bin Auf.
Pembangunan Masjid Quba dilakukan dengan batu bata mentah dan atap dari daun kurma. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri berpartisipasi dalam proses pembangunan dengan meletakkan beberapa batu bata, menunjukkan keteladanan dan kerendahan hati beliau.
Para sahabatnya juga turut membantu dalam proses ini, membawa batu-batu dan pasir untuk pembangunan.
Saat ini, Masjid Quba adalah masjid terbesar kedua di Madinah. Setelah mengalami banyak renovasi, kapasitas masjid ini kini dapat menampung hingga 66 ribu jamaah.
Struktur bangunan masjid mencakup 54 kubah kecil, lima kubah menengah, dan satu kubah besar di atas area mihrab. Bangunan ini juga dilengkapi dengan menara dan fasilitas modern yang membuatnya nyaman untuk digunakan oleh jamaah.
Renovasi terakhir yang signifikan dilakukan pada era Kerajaan Saudi, dengan perluasan yang membuat kapasitas masjid dapat menampung lebih banyak jamaah, terutama selama musim haji dan Idulfitri. Proyek ini tidak hanya menambah kapasitas, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan agama tetap terjaga.
Kesimpulan
Masjid Quba adalah lebih dari sekadar tempat ibadah; ia merupakan simbol dari sejarah dan perkembangan Islam.
Dengan pahalanya yang setara dengan umrah dan statusnya sebagai masjid yang dibangun atas dasar takwa, Masjid Quba terus menjadi landmark penting dalam perjalanan spiritual umat Islam.
Bagi para pengunjung, masjid ini menawarkan pengalaman yang mendalam, di mana mereka tidak hanya melihat arsitektur yang megah tetapi juga merasakan kedamaian dan ketenangan spiritual yang ditawarkannya.
Keberadaan Masjid Quba menjadi pengingat akan perjalanan sejarah Islam dan nilai-nilai yang dianut oleh umatnya, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi setiap Muslim yang berziarah ke Madinah.