Menuntut ilmu adalah salah satu hal yang sangat ditekankan dalam Islam.
Dalam setiap aspek kehidupan, ilmu menjadi kunci untuk memahami dunia dan menjalani hidup dengan lebih baik.
Sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menuntut ilmu telah dipandang sebagai kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Ini bukan hanya tentang mendapatkan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat mengaplikasikan ilmu tersebut untuk kebaikan diri dan masyarakat.
Mengapa menuntut ilmu dianggap wajib?
Karena ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kita dalam menjalani kehidupan.
Dengan ilmu, kita bisa membedakan antara yang baik dan buruk, memahami ajaran agama dengan lebih mendalam, dan berkontribusi secara positif kepada lingkungan sekitar.
Dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat banyak penekanan tentang pentingnya mencari ilmu, menunjukkan bahwa ini adalah bagian integral dari iman seorang Muslim.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh hadits yang berbicara tentang menuntut ilmu dan pahala yang dijanjikan bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam pencariannya.
Hadits 1
Hadits ini datang dari Abu Darda, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Artinya: “Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridhaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Daud no. 3157)
Hadits 2
Suatu hari Zir bin Hubaisy datang menemui Shafwan bin Assal Al Muradi, lalu Shafwan bertanya kepada Zir tentang maksud kedatangannya, kemudian Zir menjawab bahwa ia ingin menuntut ilmu, lalu Shafwan bin Assal Al Muradi berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتٍ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ إِلَّا وَضَعَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
Artinya: “Tidaklah seorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali para malaikat akan meletakkan sayap untuk menaunginya karena ia ridha terhadap apa yang dilakukannya.” (HR. Ahmad no. 17398)
Hadits 3
Hadits ini datang dari Abdullah bin Abdur Rahman, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
لَا يَطْلُبُ هَذَا الْعِلْمَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الدُّنْيَا إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: “Tidaklah seseorang menuntut ilmu ini dan ia tidak menghendaki kecuali dunia, melainkan Allah mengharamkan aroma surga baginya di hari kiamat”. (HR. Darimi no. 259, HR. Ibnu Majah no. 248)
Hadits 4
Dari Anas bin Malik ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi.” (HR. Ibnu Majah no. 220)
Hadits 5
Hadits ini datang dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا حَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Artinya: “Barangsiapa mengilangkan kesusahan seorang muslim di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa memudahkan seorang muslim maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. Dan barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali para malaikat akan menaungi, ketenangan akan turun, rahmat akan menyertainya dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan mahluk yang ada di sisi-Nya, dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya.” (HR. Ibnu Majah no. 221)
Hadits 6
Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ فَهُوَ فِي النَّارِ
Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu untuk meremehkan orang-orang bodoh, atau untuk mendebat para ulama, atau untuk menarik perhatian manusia, maka ia akan masuk ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Majah no. 249, Tirmidzi no. 2578)
Hadits 7
Hadits dari Syakhbarah, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا مَضَى
Artinya: “Barangsiapa menuntut ilmu, maka itu sebagai penghapus dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Tirmidzi no. 2572)
Hadits 8
Dari Shafwan bin Assal Al Muradi, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ خَارِجٍ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ إِلَّا وَضَعَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
Artinya: “Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut karena ridla dengan apa yang ia kerjakan.” (HR. Ibnu Majah no. 222)
Hadits 9
Dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ كَانَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: “Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” (HR. Tirmidzi no. 2571)
Hadits 10
Zirr bin Hubaisy berkata:
أَتَيْتُ رَجُلًا يُدْعَى صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ فَقَعَدْتُ عَلَى بَابِهِ فَخَرَجَ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ قُلْتُ أَطْلُبُ الْعِلْمَ قَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَطْلُبُ
Artinya: “Aku datang kepada seseorang yang biasa dipanggil Shafwan bin Assal, dan aku duduk di depan pintunya. Kemudian dia keluar dan berkata, ‘Ada apa denganmu? ‘ Aku menjawab, ‘Aku ingin menuntut ilmu’. Ia berkata, para malaikat meletakkan sayap-sayapnya kepada para pemburu ilmu, sebagai tanda keridhaan terhadap mereka’. (HR. Nasa’i no. 158)
Itulah 10 hadits yang berkaitan dengan menuntut ilmu.