Makan dan minum adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi setiap hari.
Namun, tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisiologis, makan dan minum juga dapat menjadi momen untuk beribadah dan meningkatkan kebaikan dalam diri kita.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab-adab makan yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Adab-adab makan ini tidak hanya membantu kita dalam menjaga kesehatan fisik, tetapi juga membantu kita dalam meningkatkan kualitas spiritual dan hubungan sosial dengan orang lain.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh adab makan yang dianjurkan dalam Islam sesuai tuntunan dari Rasulullah SAW.
1. Membaca basmalah sebelum makan
Membaca basmalah sebelum makan merupakan adab yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Karena makanan merupakan rezeki dari Allah SWT, sehingga sebelum memulai makan, kita perlu mengucapkan terima kasih dan memohon rahmat serta keberkahan dari Allah SWT.
Dengan membaca basmalah, kita diingatkan untuk memperhatikan dan menghargai makanan yang Allah SWT berikan kepada kita.
Ini sesuai anjuran Rasulullah SAW sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858.)
2. Tidak mencela makanan yang dihidangkan
Jika kamu tidak menyukai makanan yang dihidangkan, maka janganlan mencela makanan tersebut.
Mencela makanan dapat merendahkan derajat orang yang menyajikannya, bahkan dapat menyakiti perasaannya.
Selain itu, mencela makanan juga dapat mengurangi nikmat dari makanan tersebut.
Sebagai seorang muslim, kita seharusnya bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT dan menghargai usaha orang lain yang menyajikan makanan tersebut.
Jika ada kekurangan atau kesalahan dalam makanan yang dihidangkan, sebaiknya disampaikan dengan sopan dan berterima kasih.
Rasulullah SAW mengajarkan kita agar tidak mencela makanan, sesuai hadits yan diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064)
3. Ambilah makanan yang paling dekat dengan kita
Ketika dalam jamuan atau makan bersama, maka kita dianjurkan untuk mengambil makanan yang paling dekat dengan kita.
Dengan mengambil makanan yang paling dekat dengan kita, kita dapat menghindari merepotkan orang lain dan membuat suasana jamuan menjadi lebih nyaman.
Namun, kita juga perlu memperhatikan orang lain yang belum mengambil makanan, sehingga tidak merasa terganggu atau kehabisan makanan.
Selain itu, kita juga sebaiknya tidak terlalu banyak mengambil makanan yang tidak kita butuhkan, agar tidak ada makanan yang terbuang percuma.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi, beliau bersabda:
“Sebutkan Nama Allah dan makanlah makanan yang lebih dekat denganmu.” (HR. Bukhari)
4. Tidak menyisakan makanan
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, makanan merupakan rezeki dari Allah SWT, sehingga sebaiknya tidak ada yang terbuang percuma.
Maka dari itu, kita dianjurkan untuk menghabiskan makanan yang kita makan, agar tidak mubadzir.
Jika terdapat makanan yang tersisa, sebaiknya dimakan atau disimpan untuk kemudian hari, atau diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Dalam QS. Al Baqarah: 168 Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
5. Duduk ketika makan
Duduk ketika menyantap makanan adalah adab makan yang dianjurkan dalam Islam.
Dengan duduk, kita dapat menikmati makanan dengan lebih santai dan fokus, serta dapat menghindari risiko tersedak atau kecelakaan lainnya.
Selain itu, duduk juga dapat membuat suasana jamuan menjadi lebih tenang dan nyaman.
Namun, jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk duduk, maka boleh saja berdiri atau berbaring, namun tetap perlu memperhatikan adab makan yang lain, seperti tidak tergesa-gesa.
6. Menggunakan tangan kanan
Tangan kanan dianggap lebih bersih dan lebih baik digunakan untuk menyantap makanan, sedangkan tangan kiri dianggap kurang bersih karena biasa digunakan untuk membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil.
Selain itu, menggunakan tangan kanan juga dapat membantu kita mengontrol porsi makanan yang kita ambil.
Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma merwiyatkan, Rasulullah bersabda:
إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ
“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020)
7. Tidak meniup makanan ketika panas
Meniup makanan dan minuman yang panas dikhawatirkan dapat mengotori makanan dan minuman tersebut.
Sebaiknya tunggu beberapa saat hingga makanan atau minuman sedikit mendingin sebelum mulai menyantapnya.
Atau kamu bisa menggunakan kipas untuk mendinginkan makanan yang hendak kamu santap.
An-Nawawi berkata, “Larangan bernapas di dalam gelas ketika minum termasuk adab, karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya.” (Syarh Shahih Muslim, 3/160, Dar Ihya At-Turast, cet ke-2, 1392 H, syamilah)
8. Tidak tergesa-gesa
Berikutnya, tidak tergesa-gesa saat makan.
Dengan tidak tergesa-gesa, kita dapat menikmati makanan dengan lebih santai dan fokus, serta dapat memperhatikan orang lain di sekitar kita.
Selain itu, mengobrol dengan sopan dan fokus pada orang yang sedang berbicara dapat membuat suasana jamuan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Hal ini pun untuk menghindari kita tersedak karena makan terlalu cepat.
Allah berfirman dalam QS Al Anbiya: 37:
خُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُو۟رِيكُمْ ءَايَٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.”
9. Jangan terlalu kenyang
Tidak terlalu kenyang sehingga malas beribadah adalah adab makan yang dianjurkan dalam Islam.
Sebagai seorang muslim, kita seharusnya memperhatikan kesehatan dan kebugaran tubuh kita, serta memperhatikan waktu-waktu ibadah yang harus dilaksanakan.
Terlalu kenyang dapat membuat kita merasa malas dan tidak bertenaga untuk melakukan ibadah, sehingga sebaiknya kita mengontrol porsi makanan yang kita ambil.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al A’raf: 31:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
10. Membaca doa ketika selesai makan
Terakhir, kita dianjurkan untuk membaca doa ketika selesai makan.
Dalam doa tersebut, kita mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan dan memohon rahmat serta keberkahan dari-Nya.
Kita bisa membaca doa berikut:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk dari kaum muslimin.”
Itulah adab-adab makan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, semoga kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan aktivitas makan kita bernilai ibadah. Aamiin.
Baca juga: Adab-adab di dalam Masjid yang Perlu Kamu Tahu
===
Sumber & referensi:
Poin-poin di atas dikutip dari Al Quran Hijaz The Practice terbitan Syaamil Quran halaman 48
Website dan artikel-artikelnya bagus, kak. Bahasanya mudah dipahami. Semoga berkah.