Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa Allah SWT menciptakan semua hal yang ada di alam semesta ini berpasang-pasangan?
Allah menciptakan siang dan malam, langit dan bumi, termasuk kita manusia, Allah menciptakan berpasangan antara laki-laki dan perempuan, itu semua bertujuan agar kita selalu ingat kebesaran Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah). (QS. Az-Zariyat)
Sebagai manusia, kita diciptakan berpasangan dan Allah sisipkan perasaan cinta dan kasih sayang di antara kita, untuk mengakomodir hal itu, Islam menghadirkan syariat pernikahan.
Menikah memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar persatuan dua insan. Nikah didefinisikan sebagai akad (perjanjian) yang menghalalkan hubungan kelamin antara seorang pria dan seorang wanita, dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh syariat Islam.
Lebih dari itu, menikah memiliki tujuan mulia, diantaranya untuk menjadi sarana beribadah kepada Allah SWT, membangun generasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai Islam di dalam kehidupannya dan untuk memberikan ketenangan dan ketentraman satu sama lain.
Pada artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa kita harus menikah menurut Islam, sehingga ketika kita hendak menjalaninya kita tau apa tujuan kita dan tau harus berbuat apa.
1. Menikah adalah Perintah Allah SWT
Alasan paling utama mengapa kita harus menikah adalah karena ini merupakan perintah Allah SWT. Dan sebagai hamba-Nya kita wajib melaksanakan apapun yang diperintahkan-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 32)
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَاۚ
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia menjadikan pasangannya agar dia cenderung dan merasa tenteram kepadanya… (QS. Al-A’raf: 189)
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Rum: 21)
2. Menikah adalah Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang memiliki akhlak Al-Quran dan semua perkataan dan perbuatannya selalu berdasarkan wahyu dari Allah SWT.
Rasulullah sangat menganjurkan dan memotivasi kita untuk menikah, salah satu hadits populer terkait hal ini adalah hadits dari Abdurrahman bin Yazid:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang mampu menikah, hendaknya ia menikah, sesungguhnya hal itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu, hendaknya ia berpuasa, sesungguhnya berpuasa adalah benteng baginya. (HR. Bukhari 5/1950 dan Muslim 2/1018).
3. Menghindari Zina
Menikah adalah benteng yang dapat melindung seseorang terjerumus kedalam zina, karena zina merupakan salah satu dosa besar.
Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ
Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa.
Di dalam ayat tersebut, Allah SWT menyandingkan larangan zina dengan larangan syirik dan membunuh, itu berarti zina memiliki konsekuensi yang serius, yaitu akan mendapatkan azab dari Allah SWT.
4. Menikah Menguatkan Ketaatan kepada Allah SWT
Ketika menikah, dan kedua insan tersebut saling mencintai, itu artinya mereka telah melaksanakan apa yang disyariatkan Allah SWT yaitu memelihara kesucian diri.
Itulah beberapa alasan mengapa kita harus menikah menurut ajaran Islam.
Sebagai hamba Allah dan umat Rasulullah, sudah menjadi kewajiban kita melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya, termasuk menikah.
Wallahu a’lam.
===
Referensi:
– Al Quran Digital Kemeneterian Agama Republik Indonesia
– Kitab Tuhfatul ‘Arusyain karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri