Sahur merupakan aktivitas penting dalam rangkaian ibadah puasa yang disarankan dalam Islam.
Meskipun pada umumnya orang menjalankan puasa dengan sahur sebelumnya, namun tidak sedikit juga yang melewatkannya, entah karena kesiangan atau berbagai alasan lainnya.
Hal ini seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang ingin tetap melaksanakan puasa.
Artikel ini bertujuan untuk menjawab kekhawatiran tersebut dengan memberikan penjelasan mendalam mengenai hukum berpuasa tanpa sahur.
Dengan pemahaman yang jelas, diharapkan para pembaca bisa mendapatkan kejelasan mengenai keabsahan puasanya meski tidak sahur.
Apakah Sahur Termasuk Syarat Sah Puasa?
Secara hukum fiqih, sahur bukanlah syarat sahnya puasa melainkan sunnah yang dianjurkan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: “Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah.” (HR. Muslim no. 1835)
Sahur sangat dianjurkan untuk dilakukan karena banyak manfaatnya bagi tubuh, namun tidak diwajibkan sebagai syarat utama agar puasa menjadi sah.
Syarat utama sahnya puasa adalah niat yang dilakukan sebelum waktu Subuh.
Hal ini sesuai dengan hadits yang datang dari Hafshah istri Nabi ﷺ, ia berkata bahwa Nabi pernah bersabda:
مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang belum berniat untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak ada (tidak sah) puasa baginya.” (HR. Abu Dawud no. 2098)
Selama seseorang sudah berniat untuk berpuasa, puasa tersebut tetap sah walaupun tanpa sahur.
Niat adalah dasar dari sah atau tidaknya puasa, sementara sahur hanyalah pelengkap yang memberikan tambahan manfaat.
Pendapat Ulama tentang Puasa Tanpa Sahur
Para ulama sepakat bahwa puasa tetap sah meski seseorang tidak sahur.
Para ulama juga menyatakan bahwa sahur bukanlah syarat wajib untuk berpuasa.
Dalam hal ini, puasa hanya akan batal jika tidak memenuhi syarat seperti niat yang benar dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
Dampak Tidak Sahur terhadap Kualitas Puasa
Meski tidak mempengaruhi sahnya puasa, melewatkan sahur bisa berdampak pada kondisi fisik selama berpuasa.
Sahur membantu menjaga energi dan mencegah tubuh menjadi lemas atau dehidrasi.
Dengan tidak sahur, seseorang mungkin akan lebih cepat lelah dan kesulitan menahan lapar serta haus.
Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa dalam sahur terdapat keberkahan, yang berarti bahwa manfaat sahur melampaui aspek fisik saja.
Oleh karena itu, walaupun puasa tetap sah tanpa sahur, disarankan agar sahur tidak ditinggalkan demi menjaga kualitas ibadah dan kebugaran tubuh selama berpuasa.
Tips Berpuasa Walaupun Tidak Sahur
Jika seseorang terlanjur tidak sahur, ada beberapa tips praktis yang bisa dilakukan untuk tetap menjalani puasa dengan baik:
- Perhatikan Hidrasi di Waktu Berbuka: Minum cukup air saat berbuka untuk mencegah dehidrasi keesokan harinya.
- Konsumsi Makanan Bergizi Saat Berbuka: Pilih makanan bergizi dan seimbang agar tubuh mendapatkan asupan energi yang cukup.
- Siapkan Sahur Lebih Awal: Mengatur waktu untuk sahur lebih awal atau membuat rencana sahur di malam sebelumnya bisa membantu mencegah terlewatnya sahur.
Melanjutkan puasa meskipun tidak sahur adalah langkah yang baik, karena niat untuk melaksanakan puasa sudah cukup menjadi dasar sahnya ibadah ini.
Secara hukum, puasa tetap sah meskipun tanpa sahur, selama niat sudah terpenuhi sebelum waktu Subuh.
Sahur tetap dianjurkan karena manfaat fisik dan spiritual yang besar.