Daily Muslim
  • News
  • Guideline
    • Bersuci
    • Shalat
    • Puasa
    • Haji dan Umrah
    • Hukum Islam
    • Pernikahan
    • Jual Beli
    • Kurban
    • Wakaf
  • Lifestyle
  • Insight
  • Muslimah
  • Parenting
  • Doa Islami
No Result
View All Result
Daily Muslim
  • News
  • Guideline
    • Bersuci
    • Shalat
    • Puasa
    • Haji dan Umrah
    • Hukum Islam
    • Pernikahan
    • Jual Beli
    • Kurban
    • Wakaf
  • Lifestyle
  • Insight
  • Muslimah
  • Parenting
  • Doa Islami
No Result
View All Result
Daily Muslim
Home Guideline Puasa

Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Utang?

by Daily Muslim
1 April 2024
Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Utang
Share ke WAShare ke TelegramShare ke FB

Puasa Syawal dan puasa Qadha adalah dua jenis puasa yang berbeda, puasa Syawal hukumnya sunnah sedangkan puasa Qadha hukumnya wajib.

Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri di bulan Syawal, sedangkan puasa Qadha dilakukan untuk mengganti puasa yang tidak dilakukan pada bulan Ramadan, jumlahnya mengikuti jumlah puasa yang ditinggalkan.

Namun, muncul pertanyaan apakah kedua jenis puasa ini boleh digabungkan?

Pada artikel ini, kita akan coba bahas bagaimana pendapat ulama terkait hal ini.

Daftar Isi

Toggle
  • Pendapat Para Ulama
    • Pendapat #1: Harus Qadha dulu, baru puasa Syawal
    • Pendapat #2: Boleh mengerjakan puasa Syawal dulu, puasa Qadha nanti setelahnya
    • Pendapat #3: Tidak boleh menggabung niat puasa Syawal dan puasa bayar utang (qadha)
    • Baca Juga
    • Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
    • Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa? Begini Penjelasannya
  • Kesimpulan

Pendapat Para Ulama

Terkait penggabungan antara puasa Syawal dan puasa Qadha, ada beberapa pendapat ulama yang menjelaskan tentang ini.

Pendapat #1: Harus Qadha dulu, baru puasa Syawal

Pendapat pertama para ulama mengatakan, jika terjadi dua situasi, kamu punya kewajiban puasa qadha dan bertepatan dengan bulan Syawal, dan kamu ingin memilih puasa mana yang harus di dahulukan, maka para ulama berpendapat dahulukanlah yang wajib (qadha).

Karena dalam tatanan hukum Islam, wajib lebih tinggi daripada sunnah.

Dan pada kasus ini, puasa qadha merupakan puasa wajib, karena ia adalah utang, sehingga ketika kamu tidak mengerjakannya, maka kamu akan mendapatkan dosa.

Maka dari itu, pendapat pertama menganjurkan agar kamu menyelesaikan puasa qadha terlebih dahulu, setelah itu baru lanjut untuk puasa Syawal.

Namun, jika ternyata waktu Syawal sudah habis, dan kamu tidak sempat melaksanakan puasa Syawal, maka Allah SWT sudah catatkan pahala puasa Syawal untukmu.

Pendapat #2: Boleh mengerjakan puasa Syawal dulu, puasa Qadha nanti setelahnya

Menurut pendapat mayoritas ulama (jumhur ulama), kamu diperbolehkan melaksanakan puasa Syawal atau puasa sunnah lainnya terlebih dahulu, kemudian puasa wajibnya (qadha) kamu tunda setelah selesai melaksanakan puasa sunnah.

ADVERTISEMENT

Misal, kamu punya utang puasa 3 hari, namun ketika bulan Syawal kamu juga tidak ingin ketinggalan puasa Syawal, maka karena puasa Syawal waktunya terbatas hanya di bulan Syawal, kamu diperbolehkan melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu, setelah puasa Syawal selesai baru kamu mulai puasa qadha untuk bayar utang.

Intinya, kamu boleh puasa sunnah dulu walaupun kamu belum melaksanakan puasa wajib (qadha).

Namun, walaupun diperbolehkan melaksanakan puasa sunnah terlebih dahulu, alangkah lebih baiknya kita selesaikan dulu utang puasa yang kita miliki, karena itu merupakan hal wajib.

Baca juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari Sesuai Sunnah Beserta Artinya

Pendapat #3: Tidak boleh menggabung niat puasa Syawal dan puasa bayar utang (qadha)

Bagaimana dengan menggabung puasa Syawal dengan puasa qadha, apakah diperbolehkan? Bagaimana niatnya?

Misal, kamu punya hutang 3 hari puasa Ramadan, dan kamu ingin menunaikannya di bulan Syawal, dan di bulan Syawal ada anjuran puasa Syawal, apakah niatnya boleh digabung?

Jawabannya: Tidak boleh! Kamu cukup berniat puasa qadha saja.

Karena kita dilarang untuk menggabungkan antara niat puasa wajib dan puasa sunnah. Yang kita boleh gabung niatnya adalah puasa sunnah dan puasa sunnah.

Misalnya, kamu berniat ingin melaksanakan puasa qadha di bulan Syawal, kemudian kamu juga berniat sekaligus menunaikan puasa Syawal, hal seperti ini tidak diperbolehkan.

Kamu cukup berniat melaksanakan puasa qadha saja.

Namun, jika kamu berniat menunaikan puasa Syawal dan kebetulan hari tersebut adalah hari senin, maka kamu boleh menggabungkan keduanya, berniat melaksanakan puasa Syawal sekaligus puasa senin kamis, ini diperbolehkan, karena keduanya merupakan puasa sunnah.

Kabar baiknya, karena Allah Maha Pengasih kepada hamba-Nya, ketika kamu berniat menunaikan puasa qadha di bulan Syawal, Allah SWT akan memberikan dua pahala untukmu, satu pahala puasa qadha, dua pahala puasa Syawal, walaupun kamu hanya berniat puasa qadha saja.

Kesimpulan

Bolehkah puasa Syawal digabung dengan puasa Qadha?

Baca Juga

Puasa Bulan Sya’ban: Dalil dan Penjelasannya

Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

Berikut beberapa pendapat ulama:

  • Harus qadha dulu, karena puasa qadha sifatnya wajib, setelah itu baru puasa Syawal, karena puasa Syawal hukumnya sunnah. Dan secara kedudukan hukum, wajib lebih tinggi dibanding sunnah.
  • Boleh puasa Syawal dulu walaupun belum bayar utang (qadha). Dengan catatan kamu tidak lupa untuk menyelesaikan puasa qadha tersebut.
  • Tidak diperbolehkan menggabung niat antara puasa Syawal dan puasa Qadha. Karena niat puasa wajib tidak boleh digabung dengan niat puasa sunnah. Kamu cukup niat melaksanakan puasa qadha saja, maka Allah akan memberimu pahala puasa Syawal juga.

Wallahualam bish-shawab.

Baca juga: Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW

Source: Kajian Buya Yahya
Via: Kajian Ust. Adi Hidayat
Tags: Bulan SyawalPuasa SunnahPuasa Syawal
ADVERTISEMENT

Artikel Terkait

cara melaksanakan puasa syawal

Puasa Syawal Harus 6 Hari Berturut-turut atau Bebas?

by Daily Muslim

Setelah sebulan penuh melaksanakan puasa di Bulan Ramadan, amalan berikutnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW...

Hukum Menyegerakan Berbuka Pada Saat Puasa

Hukum Menyegerakan Berbuka Pada Saat Puasa, Ini Haditsnya!

by Daily Muslim

Puasa adalah salah satu ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa sendiri terbagi menjadi dua...

orang sedang shalat berjamaah

Hukum Shalat Jumat: Sunnah atau Wajib? Simak Penjelasannya

by Daily Muslim

Dalam Islam, ada ibadah-ibadah yang dilakukan harian, contohnya adalah shalat lima waktu, namun ada juga...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

beras di dalam wadah

Hukum Tidak Membayar Zakat Fitrah: Penjelasan Lengkap Berdasarkan Dalil Qur’an, Hadits, dan Ijtihad Ulama

orang sedang membuka al quran

Hukum Belajar Ilmu Tajwid: Penjelasan Lengkap Berdasarkan Dalil dan Pandangan Ulama

berpegangan tangan

Hukum Pacaran dalam Islam: Penjelasan Komprehensif

seorang lansia dengan rambut penuh uban

Hukum Mencabut Uban dalam Islam: Larangan, Dalil, dan Hikmah di Baliknya

Person Holding Stainless Steel Faucet

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam: Dasar Hukum, Dalil, dan Pandangan Ulama

Seedbacklink
  • Tentang
  • Hubungi
  • Periklanan
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • News
  • Guideline
    • Bersuci
    • Shalat
    • Puasa
    • Haji dan Umrah
    • Hukum Islam
    • Pernikahan
    • Jual Beli
    • Kurban
    • Wakaf
  • Lifestyle
  • Insight
  • Muslimah
  • Parenting
  • Doa Islami